Psikologi Industri biasa digunakan untuk perusahaan dan
organisasi, dengan menilai perilaku karyawan demi kebaikan perusahaan. Mereka
menganalisis cara seseorang bekerja, kratifitas, kewajiban, seberapa ia
bertanggung jawab dengan tugasnya, cara berinteraksi, tatakrama, dengan
pekerjaan mereka sehari-hari. Sebagian
besar perusahaan menggunakan Psikologi Industri untuk melatih karyawan mereka
sendiri sehingga organisasi dapat berjalan lancar. Penilaian dapat dilakukan
oleh beberapa tingkatan, yaitu: atasan/supervisor, rekan/peers, diri
sendiri/self-appraisal, bawahan/subordinate, pengguna/customers.
Tujuan psikologi industri organisasi yaitu untuk
kesejahteraan umat manusia. Dalam kajian dan rekomendasinya, psikologi industri
organisasi harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan
kesejahteraan individu atau kemajuan organisasi semata-mata.
Sikap
Kerja
Sikap kerja adalah sikap yang diambil terhadap
organisasi, pekerjaan dan rekan kerjanya. Sikap kerja yang diambil oleh anggota
sebuah organisasi akan mempengaruhi objek kinerjanya (organisasi, pekerjaan dan
rekan kerja). Sikap kerja sebagai tindakan yang akan diambil karyawan dan
kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawabnya.
Sikap kerja yang berupa afektif berasal dari cerminan
diri sendiri untuk menanggapi hal yang dialaminya, apabila seseorang merasa
terpancing emosionalnya ketika bekerja dia akan merespon pekerjaan tersebut
dengan positif atau negatif, dan hal tersebut akan mempengaruhi hasil dari
pekerjaanya tersebut. Dengan sikap yang baik, maka akan menghasilkan pekerjaan
yang baik juga. Karna apa yang dikerjakan oleh karyawan bukan dilihat hanya
dari satu pihak saja atau dilihat dari atasannya saja, namun juga dilihat oleh
rekan kerjanya, dan bawahannya.
Dalam melakukan pekerjaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja(K3) juga sangat perlu dijaga, apabila kondisi badan tidak sehat maka
tugas yang dikerjakan pun tidak akan maksimal. K3 juga memegang peranan yang
sangat penting dalam mengurangi kecelakaan kerja di bidang konstruksi. Bangunan
yang belum jadi rentan akan terjadinya runtuh. Para pekerja terkadang bercanda
saat waktu kerja, berlari, nekat melakukan sesuatu hal yang mempercepat
pekerjaan namun membahayakan seperti melempar bahan bangunan.
Teori
Tiga Faktor Utama (Three Main Factor Theory) tentang faktor kecelakaan kerja.
1.
Faktor
Manusia
2.
Faktor
lingkungan
3.
Faktor
Peralatan
Contoh kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu "Beton Proyek Tol Bocimi
Runtuh, Satu Pekerja Tewas"
WARTA KOTA, BOGOR -- Proyek pembangunan Tol Bocimi di Desa Cimande Hilir, Caringin, Kabupaten Bogor memakan korban, Jumat (22/9/2017) petang, sekitar pukul
17.30 WIB.
Seorang
pekerja dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua orang
lainnya dalam kondisi kritis.
Saat
dikonfirmasi, Kapolsek Caringin AKP Fitra Zuanda mengatakan, saat ini ketiga
korban yang tertimpa jembatan pembangunan tol Bocimi sudah berhasi dievakuasi.
"Satu
orang atas nama Maman (28) meninggal dunia dan dua orang lainnya
luka-luka," terangnya, seperti dilansir TribunnewsBogor.com.
Dari
data kepolisian, Maman merupakan warga Kuningan, Jawa Barat. Dia tewas tertimpa
reruntuhan jembatan yang berlokasi Kampung Tenggek, Desa Cimande hilir,
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Sementara
itu, korban luka adalah Saripudin (35), kakinya sebelah kanan remuk. Sementara
Darwin (30) kaki kanannya mengalamiu luka robek.
"Saat
ini para korban sudah dibawa ke RSUD Ciawi," ujarnya.
Ulasan
Baru-baru ini ada kejadian yang mengenai sikap kerja, dan K3 yaitu beton
Proyek Bocimi runtuh, bahkan memakan korban jiwa. Dari beberapa berita di media
masa menyatakan bahwa runtuhnya dikarenakan pada saat pelepasan selink crane
belum terpasang sepenuhnya sehingga badan jembatan terjatuh dan menimpa
pekerja. Saat bekerja seperti proyek seperti ini karyawan harus lebih teliti
dan waspada dengan bangunan, karyawan harus selalu memeriksa kembali dari hasil
pekerjaannya sudah tepat atau belum, sudah kuat atau belum pondasi dari
bangunan tersebut, dilakukan pengecekan kembali sebelum melakukan tindakan
selanjutnya. Kekompakan dalam bekerjasama juga sangat di butuhkan, agar lebih
mudah dalam menjalankan tugas. Penggunaan peralatan keselamatan kerja juga sangat diperlukan, agar tubuh terlindungi, bila ada pengangkatan alat berat sebaiknya para pekerja mengawasi dari jauh agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
sumber :
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar